Jenis Pencahayaan – Sistem pencahayaan ruangan tidak hanya berfungsi sebagai sumber penerangan, tetapi juga berperan besar dalam menciptakan suasana, meningkatkan estetika, dan membangun mood penghuni rumah. Penataan pencahayaan yang tepat dapat membuat ruangan terasa lebih luas, hangat, atau bahkan dramatis—tergantung dari jenis lampu dan penempatannya.
Agar kamu bisa memilih sistem pencahayaan yang tepat, yuk kenali dulu jenis-jenis pencahayaan ruangan berikut ini!
Jenis-Jenis Pencahayaan Berdasarkan Arah atau Sistem Penyebaran Cahaya
Pencahayaan Langsung (Direct Lighting)
Pada sistem ini, cahaya diarahkan sepenuhnya ke objek yang ingin diterangi. Cocok digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan penerangan maksimal seperti membaca atau memasak.Pencahayaan Semi Langsung (Semi-Direct Lighting)
Sebanyak 60–90% cahaya diarahkan ke bawah, sementara sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Jenis pencahayaan ini menciptakan suasana yang terang namun tetap lembut.Pencahayaan Difus (General Diffuse Lighting)
Cahaya tersebar merata, dengan 40–60% diarahkan ke objek dan sisanya ke langit-langit. Sistem ini menciptakan efek pencahayaan yang seimbang dan nyaman untuk ruangan santai.Pencahayaan Semi Tidak Langsung (Semi-Indirect Lighting)
Sebaliknya dari semi-direct, 60–90% cahaya diarahkan ke langit-langit, lalu dipantulkan kembali ke ruangan. Cocok untuk menciptakan nuansa lembut dan elegan.Pencahayaan Tidak Langsung (Indirect Lighting)
Pada sistem ini, hampir seluruh cahaya (90–100%) dipantulkan melalui langit-langit dan dinding. Hasilnya adalah pencahayaan yang lembut dan bebas bayangan, ideal untuk menciptakan suasana tenang.
Jenis-Jenis Pencahayaan Berdasarkan Fungsi Interior
General Lighting (Pencahayaan Umum)
Ini adalah sumber cahaya utama dalam ruangan. Biasanya dipasang di tengah plafon atau secara simetris di beberapa titik. Gunakan lampu dengan fitur dimmer agar intensitasnya bisa disesuaikan.✅ Contoh: downlight, lampu plafon, chandelier, atau lampu gantung modern.
Task Lighting (Pencahayaan Terarah)
Pencahayaan ini memiliki intensitas lebih tinggi dan fokus pada area tertentu untuk menunjang aktivitas seperti membaca, merias wajah, memasak, atau bekerja.✅ Contoh: lampu meja, lampu baca, lampu kabinet dapur, pendant light di meja makan.
Accent Lighting (Pencahayaan Aksen)
Berfungsi sebagai elemen dekoratif yang menyoroti objek tertentu seperti lukisan, tanaman, atau patung. Tidak digunakan untuk aktivitas, tapi menambah nilai estetika.✅ Contoh: track light, wall lamp, spot light.
Decorative Lighting (Pencahayaan Dekoratif)
Berbeda dengan accent lighting, di sini lampu itu sendiri adalah elemen dekorasi utama. Desain dan bentuk lampu menjadi pusat perhatian dalam ruangan.✅ Contoh: lampu gantung artistik, lampu dinding berbentuk unik, atau standing lamp dengan desain estetik.
Kinetik Lighting
Jenis pencahayaan ini menggunakan sumber cahaya alami yang bergerak seperti api. Efeknya menciptakan suasana hangat dan romantis.✅ Contoh: lilin, obor, lentera. Cocok untuk aromaterapi atau candle light dinner.
Tips Memilih Sistem Pencahayaan Ruangan
Sesuaikan dengan fungsi ruang: Gunakan task lighting di area kerja, general lighting untuk ruang keluarga, dan accent lighting untuk ruang tamu.
Perhatikan warna cahaya: Cahaya putih cocok untuk produktivitas, sedangkan cahaya kuning lembut cocok untuk relaksasi.
Gunakan kombinasi pencahayaan: Kombinasikan beberapa jenis pencahayaan agar ruangan lebih dinamis dan nyaman.
Penutup
Pemilihan sistem pencahayaan ruangan yang tepat akan meningkatkan kenyamanan, memperkuat karakter desain interior, dan memperbaiki suasana hati penghuni rumah. Jadi, jangan hanya pilih lampu berdasarkan bentuknya saja, tapi pertimbangkan juga fungsinya!
Butuh bantuan memilih sistem pencahayaan yang pas untuk interior rumahmu?
Hubungi Tim WMW sekarang juga untuk konsultasi gratis seputar desain interior dan lighting!
✨ Jangan lupa follow Instagram kami untuk inspirasi desain dan tips interior lainnya!
0 Comments